Kamis, 19 Januari 2012

kota samarinda





kota samarinda




Kota Samarinda adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Seluruh wilayah kota ini berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kota Samarinda dapat dicapai dengan perjalanan darat, laut dan udara. Dengan Sungai Mahakam yang membelah di tengah Kota Samarinda, yang menjadi "gerbang" menuju pedalaman Kalimantan Timur. Kota ini memiliki luas wilayah 718 kilometer persegi[3] dan berpenduduk 726.223 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010), menjadikan kota ini berpenduduk terbesar di seluruh Kalimantan.


SEJARAH BERDIRINYA KOTA SAMARINDA

Berdirinya Kota Samarinda, bermula dari kedatangan sekelompok suku Bugis Wajo dari Kerajaan Gowa yang dipimpin oleh La Mahong Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado yang pertama), yang datang ke daerah Kerajaan Kutai karena menentang perjanjian Bongaja. Kerajaan Kutai menerima kelompok ini karena diperlukan untuk membantui kerajaan Kutai dalam menentang Belanda. Mereka diizinkan bermukim di hilir sungai yaitu di Samarinda Seberang.
Orang-orang Bugis Wajo ini mulai bermukim di Samarinda pada bulan Januari 1668. Pada kurun waktu itulah ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Samarinda, yaitu tanggal 21 Januari 1668.

Lambang Kota Samarinda

Perisai
Menggambarkan masyarakat Samarinda mampu mempertahankan diri dari segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan dari dalam maupun dari luar.
Warna Dasar Hijau Tua
Lambang kesuburan dan kemakmuran kota Samarinda.
Tulisan Kota Samarinda Berwarna Hitam
Cermin Kewibawaan dan Keadilan sesuai dengan harapan masyarakat.
Dua Ekor Pesut
Koordinasi dan kerjasama yang dinamis antara eksekutif dan legislatif dalam melaksanakan pembangunan.
Bintang Bersudut Lima
Keagungan, kebesaran, religius dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Jaring Samarinda
Watak dan keperibadian masyarakat Samarinda yang berani dalam membela kebenaran, keadilan, keuletan dan kegigihan.
Butir Padi Sebanyak Dua Puluh Satu
Kemakmuran pangan dan tanggal Hari Jadi Kota Samarinda 21 Januari 1968.
Tujuh Buah Kapas Yang Mekar Putih
Melambangkan tujuh fungsi dan peranan.
Perahu Dengan Warna Kuning
Generasi mendatang menuju masyarakat adil dan makmur.
Jembatan Mahakam
Mempererat Kesatuan dan Persatuan Bangsa.
Tiga Buah Arus Sungai Mahakam
Suasana Kota Samarinda tentram, tertib dan aman.
Papan Bertulis "TEPIAN"
Pusat Industri Kayu dengan semboyan Kota yang Teduh, Rapi, Aman dan Nyaman.

Profil

Profil

Muhammad Jusuf Kalla

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla atau sering di sebut Jusuf Kalla atau Jk lahir tanggal 15 Mei 1942, di Watampone, Bone, Sulawesi Selatan. Muhammad Jusuf Kalla adalah mantan Wakil Presiden Indonesia yang menjabat pada periode 2004-2009 dan sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya pada periode yang sama.

Pengalaman organisasi kepemudaan dan kemahasiswaan Jusuf Kalla, antara lain Pelajar Islam Indonesia (PII) Cabang Sulawesi Selatan 1960-1964, Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966 serta Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah Kadinda Sulawesi Selatan.

Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri era pemerintahan Abdurrahman Wahid (pres. Ri yg k-4), tetapi di berhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali di angkat sebagai Mentri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (pres. Ri yg k-5). Jusuf kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon presiden mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain sebagai politikus, Muhammad Jusuf Kalla merupakan keturunan bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadsi CEO dari NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi.

Menurut Muhammad Jusuf Kalla, berbicara pada " Business Gathering untuk Peluang Dig Ekonomi Islam dan Potensi Pengembangan " mengatakan bahwa banyak pengusaha di negeri ini tidak dapat tumbuh dan berkembang cukup cepat karena mereka gagal menguasai tiga unsur penting, yaitu lebih baik, lebih murah produksi cepat. Bagi para pengusaha untuk membuat kemajuan yang lebih baik, modal bukanlah masalah utama, karena bisa di peroleh dari bank pemerintah yang berlaku, misalnya dari bank nasional, baik pengusaha besar dan kecil bisa amendapatkan modal untuk menjalankan bisnis mereka.

Saat ini, melalui Munas Palang Merah Indonesia ke XIX, Jususf Kalla terpilih menjadi ketua ukum Palang Merah Indonesia periode 2009-2014.